Kurikulum & Platform Merdeka Mengajar untuk Kompetensi Guru

Baru-baru ini, Nadiem Makarim Menteri Kemendikbudristek meresmikan perilisan Platform Merdeka Mengajar, tepatnya pada Jumat (11/02) lalu. Tidak hanya peluncuran aplikasi, Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi atau Kemendikbudristek ini juga mengumumkan kurikulum pembelajaran baru.

Dengan tambahan kurikulum ini, sekolah dibebaskan memilih perangkat bahan ajar mana yang akan digunakan. Kurikulum 2013 secara penuh, kurikulum darurat, atau yang terbaru, yakni kurikulum merdeka.

Seputar Kurikulum & Aplikasi Merdeka Mengajar

Kurikulum terbaru diharapkan dapat diimplementasikan secara tepat dengan pemahaman yang maksimal dari setiap pendidik. Karena itulah, penting untuk memahami semua hal yang berkaitan dengan platform pendukung kurikulum tersebut agar dapat menggunakannya secara benar. Berikut merupakan informasi seputar kurikulum dan Platform Merdeka Mengajar. Simak hingga tuntas, ya.

1. Apa itu Platform Merdeka Mengajar

Melansir dari laman resmi Kemendikbud, Merdeka Mengajar merupakan sebuah aplikasi digital terbaru yang bisa membantu guru untuk lebih berkembang. Bukan hanya dari segi ilmu atau wawasan, melainkan juga dari sisi kesenian, kreasi, dan inovasi. Sehingga, bukan hanya bisa mendidik siswa, tetapi kompetensi guru pun bisa meningkat dengan adanya platform ini.

2. Kurikulum Merdeka

Berada di samping Platform Merdeka Mengajar, kurikulum merdeka merupakan kebijakan baru yang rencananya akan diterapkan mulai semester baru nanti. Sebelumnya, kurikulum ini sudah banyak dipakai oleh sekolah penggerak dan beberapa universitas.

Di kurikulum merdeka, pembelajaran mengacu pada minat dan bakat siswa sehingga tidak ada paksaan agar anak menguasai semua materi. Kedua hal itu, yakni bakat dan minat siswa, berhak diarahkan sejak dini agar pemenuhan kualitas belajar lebih baik pasca pandemi.

3. Manfaat

Di antara keunggulan kurikulum merdeka adalah siswa dan guru bisa belajar dengan kreasi sekolah masing-masing. Pada kurikulum ini, Kemendikbud mengizinkan adanya aturan otonomi sekolah.

Artinya, kepala sekolah, guru, dan siswa, tidak terdukung hanya pada RPP. Jadi, dengan kurikulum merdeka, rancangan pelaksanaan pembelajaran bebas dievaluasi guna menjadikan belajar sebagai satu kegiatan yang menyenangkan.

Sementara itu, manfaat Platform Merdeka Mengajar di antaranya membantu guru belajar, mengajar, dan berkarya. Dengan fitur-fitur yang disediakan di aplikasi, guru dipercaya bisa baik dalam hal kompetensi dan karir ke depannya.

4. Produk di Platform Merdeka Belajar

Terdapat 5 produk yang disediakan oleh aplikasi yang menunjang kurikulum merdeka belajar. Di antaranya, (1) pelatihan mandiri, (2) video inspirasi, (3) bukti karya saya, (4) asesmen murid, dan (5) perangkat ajar.

Di fitur pelatihan mandiri, guru dapat mengakses pelatihan mandiri yang berisi modul pembelajaran yang berkualitas. Produk tersebut dapat diakses kapan saja dan di mana pun guna mengembangkan kompetensi guru.

Kemudian, video inspirasi dapat dibuka setiap saat guna menerapkan media pembelajaran. Video tersebut dapat dijadikan referensi dalam meningkatkan modul pembelajaran pada anak didik.

Kompetensi personal maupun profesional dapat dikembangkan dengan memanfaatkan fitur ini. Ketiga, produk atau fitur bukti karya saya.

Di menu ini, guru bisa membuat karya dan membagikannya di media Merdeka Mengajar sehingga menjadi inspirasi bagi guru lain. Buku Karya Saya dapat dijadikan wadah untuk mengumpulkan dan membagikan praktiknya dalam mengajar.

Selanjutnya, asesmen murid dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi, menganalisis, dan menginterpretasi seorang murid. Di fitur ini, guru dapat mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa sehingga dapat membantu secara lebih dalam mengejar ketertinggalannya.

Selain itu, literasi dan numerasi peserta didik juga bisa dilihat dengan mempelajari fitur asesmen. Kemudian, guru dapat mengimplementasikan cara belajar terbaik untuk siswa tersebut.

Terakhir, perangkat ajar. Di produk ini, Platform Merdeka Mengajar menyediakan lebih dari 2000 bahan ajar, modul, dan sebagainya untuk mendukung kurikulum masing-masing.

Kelima fitur tersebut dapat dimiliki dengan cara mengunduh aplikasi yang tersedia di Playstore ataupun di www.guru.kemdikbud.go.id.

5. Cara Menggunakan Platform Merdeka Mengajar

Sebagaimana disinggung sebelumnya, guru dapat mendownload aplikasinya terlebih dahulu di salah satu pilihan di atas. Jika sudah, silakan masuk menggunakan akun belajar.id dan isikan informasi yang diminta, seperti provinsi, sekolah, kelas, dan lain-lain.

Untuk lebih jelasnya, Anda dapat mengunjungi tautan berikut https://bit.ly/loginPMM.

6. Siapa yang Bisa Menggunakan Aplikasi Merdeka Mengajar?

Berdasar informasinya, untuk saat ini platform merdeka belajar baru dapat diakses oleh sekolah penggerak dan SMK Pusat Keunggulan. Semua guru dan kepala sekolah yang tergabung dalam satuan pendidikan tersebut sudah dapat mengakses dan memanfaatkan fitur di dalamnya.

Namun, ke depannya, platform akan dikembangkan kembali agar bisa diakses oleh semua guru. Mulai dari TK hingga SMA. Sebagaimana disebutkan oleh Menteri Kemendikbud di hari perilisan aplikasi, platform ini tidak hanya berisikan informasi dari kementerian saja.

Seperti media online lainnya, aplikasi tersebut bisa menjadi wadah berbagi para guru. Untuk guru, dari guru, kembali pada guru, begitu intinya.

Memanfaatkan Fitur Platform Merdeka Mengajar

Makin majunya teknologi digital, Kemendikbud berinovasi dengan merancang Platform Merdeka Mengajar. Ini merupakan bentuk bantuan dari kementerian untuk guru agar potensi mengajar anak didik lebih baik lagi.

Dengan kumpulan soal yang terdapat di fitur asesmen, guru dapat membagikannya pada murid baik secara online maupun offline. Dari itu juga, guru bisa mendapatkan penilaian tepat pada murid-muridnya.

Selain itu, fitur-fitur yang tak kalah mendukung pembelajaran guru pada anak didik supaya lebih tepat sasaran lagi juga tersedia. Tenaga pendidik dapat berkomunikasi secara langsung dengan komunitas guru di seluruh Indonesia yang terdapat di platform ini.

Dengan aplikasi usungan Kemendikbud ini, serta kebijakan kurikulum baru dan kebijakan otonomi sekolah, pemerintah berharap kualitas pendidikan makin maju. Meski saat ini negeri masih dibayang-bayangi pandemi, bukan berarti pembelajaran harus benar-benar terhenti.

Masalah pembelajaran daring yang bisa dikatakan dapat menjadikan bosan siswa, semoga dapat teratasi dengan inspirasi dari platform ini. Kemendikbud pun berharap, banyak guru yang berkontribusi di dalamnya sehingga harapan mewujudkan pelajar yang terbaik dapat tercipta.

Demikianlah informasi mengenai kurikulum dan aplikasi merdeka mengajar yang baru saja diluncurkan Kemendikbud. Semoga informasi yang diangkat dapat bermanfaat dan guru serta siswa bisa terdorong untuk segera memanfaatkan platform tersebut.

Leave a Comment