Aspek Penting untuk Lolos Seleksi Kompetensi Kepribadian Pretest PPG

Guru seringkali dijadikan cerminan siswa, sehingga kompetensi kepribadian pretest PPG menjadi indikator penting guna tersertifikasi. Sejatinya, kepribadian memang bukan termasuk bahan ajar utama yang harus dipelajari di PPG atau bahkan diajarkan pada anak didik.

Namun, kepribadian terbaik guru rata-rata lebih dapat membentuk bagaimana karakter anak didiknya. Tenaga pendidik yang menampilkan kesan baik merupakan contoh guru dengan tingkat profesionalisme tinggi.

Berkomitmen untuk mengajar, sabar membimbing, serta mendampingi siswa dalam kegiatan ajar-mengajar merupakan salah satu bentuk dari kompetensi kepribadian. Selain itu, bentuk dari kompetensi kepribadian pretest PPG juga memberikan pelatihan dalam aspek lainnya.

Maria Liakopoulou, seorang peneliti asal Yunani menyebutkan beberapa sifat yang bisa didapatkan peserta dari pendidikan dan pelatihan guru. Di antaranya, profesional, berpikir kritis, jiwa leadership, memiliki tujuan jangka panjang atau ekspekstatif, serta supel atau mudah menjalin relasi.

Kelima sifat tersebut merupakan ciri-ciri dari guru yang memiliki kompetensi kepribadian dan profesionalisme. Namun, makna dari kualitas kepribadian dan maksud dari kompetensi kepribadian pretest PPG tidak hanya itu saja.

Definisinya lebih luas, dan bahkan bisa dikatakan tidak terbatas. Ada lebih banyak sifat atau karakter yang wajib dikuasai.

Poin Penting Tentang Kompetensi Kepribadian Pretest PPG

Berikut sedikit rumusan watak yang perlu ada dalam diri seorang guru, terlepas dari termasuk/tidaknya di Pendidikan Profesi Guru. Simak hingga tuntas, ya.

1. Adaptif

Seorang guru harus pandai menyesuaikan diri dengan situasi kelasnya, seperti tau perbedaan antara menyikapi anak SD dengan siswa SMA. Selain itu, guru pun tau bagaimana menghadapi berbagai keadaan yang ada di hadapannya.

Meskipun tiap sebelum mengajar guru selalu membuat konsep yang bisa dianggap sempurna, tetapi tidak ada salahnya meninggalkan itu sementara. Daripada menggunakan rancangan  proses pembelajaran yang tidak situasional, memilih menyelaraskan cara belajar dengan kondisi bisa jadi lebih baik.

2. Berdedikasi Tinggi

Salah satu contoh guru bertanggung jawab tidak hanya menyiapkan susunan materi atau teori saja, tetapi bisa dengan menyediakan bentuk praktiknya. Kadangkala, praktik lebih mudah ditangkap dibanding teori.

Pada wali kelas SD berdedikasi tinggi, biasanya akan mempersiapkan suatu metode pembelajaran guna menyenangkan anak didiknya. Sementara di jenjang selanjutnya, guru kerap meminta cara belajar seperti apa lagi yang mungkin bisa dicoba. Dari itu, guru pun terbuka pada pendapat murid-muridnya.

3. Bersifat Antusiasme

Seorang guru yang bergelora dalam memberikan pengajaran pada peserta didiknya lebih mudah diterima siswa karena terkesan sangat peduli. Kepedulian inilah yang membangun motivasi bagi siswa-siswi untuk ikut berpartisipasi dalam kelas.

Contohnya, dibandingkan membuat tugas harian dengan memberikan 10 soal sekaligus, guru bisa memberikan satu per satu pertanyaan tersebut. Kemudian, memberikan batas waktu tertentu untuk menilai beberapa orang tercepat sehingga para siswa bersemangat mendapat jawaban agar tugasnya dinilai.

4. Menerima Perbedaan

Kompetensi kepribadian pretest PPG yang perlu dikembangkan selanjutnya adalah sifat menerima adanya perbedaan antarsiswa. Seperti cara pandang, menerima tanggapan orang sekitar, kooperatif, dan bersikap rendah hati menerima keadaan sesuatu/seseorang penting dimiliki guru.

5. Aspek Empatik Sebagai Salah Satu Kompetensi Kepribadian Pretest PPG

Membangun hubungan antara guru dan anak didik bisa dengan memberikan rasa seakan-akan mengalami apa yang dialaminya. Menunjukkan diri bahwa guru pun selalu ada untuk siswanya, terutama saat jam sekolah yang merupakan tanggung jawabnya.

Sifat ini perlu dihadirkan sebagai bentuk memperlihatkan bahwa guru merupakan orang tua kedua siswa. Dengan mempelajari kompetensi kepribadian pretest PPG ini, profesionalisme sebagai guru yang mampu bertransformasi menyesuaikan kebutuhan siswa akan terealisasi.

6. Humoris

Meskipun seorang guru wajib berwibawa dan menunjukkan sifat karismatik, tetapi tidak ada salahnya memberi sedikit humor di beberapa situasi. Dengan catatan, kelas tetap ada dalam kendali dan tidak keluar dari jalur kondusif sehingga mengganggu warga sekolah lainnya.

Membuat guyon di waktu yang tepat, contohnya ketika siswa mulai tampak jenuh sehingga cara mengajar yang kaku bisa sangat membosankan. Humor bisa dijadikan sebagai bumbu agar kegiatan belajar lebih terasa menyenangkan.

7. Bersifat Stimulatif

Selain mengondisikan dengan kebutuhan psikologis siswa dengan rasa, motivasi berupa kata-kata juga perlu dihadirkan pada peserta didik. Dengan demikian, stereotipikal siswa dapat diubah dari waktu ke waktu.

Guru menunjukkan sifat bijaksana sebagaimana sikap utamanya, menjalankan tugas dan tanggung jawab sebaik-baiknya, dan lain-lain.

8. Menyelaraskan Metode dengan Ideologi

Dari ketujuh sifat di atas, dapat disimpulkan bahwa sifat guru harus meliputi kearifan dan sikap dewasa. Selain itu, di sisi menyesuaikan situasi, guru tetap menunjukkan akhlak mulia, wibawa, dan tetap konsisten pada tugas.

Jadi, sekalipun guru berusaha mendekatkan diri pada siswa dengan sikap tidak memandang usia, akhlak mulia tetap diutamakan. Dengan begitu, peserta didik akan selalu merasa berteman dengan gurunya di samping segan dan hormat di waktu bersamaan.

Sifat-sifat tersebut pun akan menjadi bentuk penilaian masyarakat terhadap guru sehingga berdampak pada asumsi yang lainnya. Apabila guru menguasai sifat-sifat tersebut, pandangan masyarakat, khususnya orang tua siswa juga akan selalu positif.

Indikasi Character Building dengan Kompetensi Kepribadian Pretest PPG

Sebetulnya, sifat-sifat di atas barulah sebagian dari karakter yang mesti dimiliki sebagai bentuk penguasaan terhadap kompetensi kepribadian pretest PPG. Akan ada lebih banyak soal ditemui peserta PPG berkenaan dengan kepribadian yang perlu dimiliki guru.

Pendidikan Profesi Guru akan memberikan penjelasan lebih lanjut dan jelas mengenai sifat-sifat tidak terbatas yang harus selalu dikembangkan guru. Sebab untuk mencapai profesional adalah selalu membuat setiap sesuatu proporsional.

Guru akan berkarir dalam jangka waktu yang cukup panjang, bahkan bisa hingga masa pensiunnya. Di saat yang sama, guru akan terus diuji keprofesionalannya sebab dihadapkan karakter murid yang tidak sama.

Berganti tahun, berganti pula anak didik, bahkan metode pendidikan pun bisa jadi harus direvisi kembali. Hal itu disebut selaras atau proporsional dengan waktu, sesuatu, dan sebagainya.

Demikianlah ulasan mengenai aspek-aspek yang penting dikuasai guru agar kompetensi kepribadian pretest PPG dapat dilewati dengan baik. Semoga kompetensi kepribadian tadi bermanfaat dan dapat dimanfaatkan untuk jangka panjang.

Leave a Comment